Sempat terjadi konflik penyerangan antara Israel dan Hamas selama 11 hari yang lalu dengan memakan korban sebanyak 234 warga Palestina gugur, dan 13 warga Israel tewas. Meski, sedang berjalan di minggu kedua kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Namun, belum dapat dipastikan jika serangan tidak akan kembali terjadi. Lantaran mengingat peristiwa serupa gencatan senjata Israel-Palestina yang kembali memanas dan berujung saling serang.
Dalam peristiwa tersebut, mengingat pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh pernah mengirimi dua kali surat kepada Presiden Jokowi perihal serangan Israel yang terjadi di Palestina. Hal ini, dilihat sebagai suatu momentum kesempatan besar agar pemerintah Indonesia berdiskusi dengan Hamas untuk mencari jalan terbaik bagi Palestina.
"Indonesia dapat berdiskusi dengan Hamas untuk mencari solusi terbaik bagi Palestina," Ungkap Syarif Syamillah, Peneliti asal Gaza, Palestina.
Dilansir dari Anadolu Agency, syarif mengatakan bahwa dirinya yakin Indonesia merupakan salah satu negara yang kuat dan memiliki andil besar dalam permasalahan ini, selain itu Indonesia juga memiliki hubungan baik terhadap Hamas.
Selain itu, Robi Nurhadi, Analisis Internasional dari Universitas Nasional menyatakan bahwasanya kemerdekaan Palestina menjadi kunci untuk menghentikan para korban yang berjatuhan akibat perang konflik ini.
"Anda hanya perlu menjadi manusia untuk menciptakan perdamaian, khususnya dalam isu Israel-Palestina saat ini," ujarnya.
Perdana Menteri Malaysia, Muhidin Yassin sebelumnya juga telah melakukan dialog dengan pemimpin Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh mengenai situasi di Palestina saat ini. Khususnya di jalur Gaza. Dirinya menyampaikan belasungkawa dan kesedihannya atas orang-orang yang telah gugur maupun terluka dalam terjadinya serangan zionis Israel.
Bagaimana menurut kalian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H