Mohon tunggu...
Siti Humaeroh
Siti Humaeroh Mohon Tunggu... -

Nama saya Uma. Saya adalah anak ke tiga dari 4 bersaudara, dan masih bergelut dengan pelajaran diSMA yang telah menjadi santapan setiap hari.. Mencari dan mencari itu tugas saya. mencari sesuatu yg belum diketahui. tujuan yg pasti nyata adalah mendapatkan selembar kertas bertuliskan pena hitam "lulus".. dan itulah awal untuk saya, berkecimpung didunia luar. menatap dunia dan menggenggam harapan. saya harus bisa....\r\nseleksi alam yang katanya kejam harus bisa dilewati dengan usaha dan dibarengi doa. semoga saja hari depan saya cerah, dan bisa menaklukan kejamnya kehidupan. Aminn. dan bertemu dengan sang pujaan hati... hidup bersama selamanya.. heheheh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jodohku Adikmu

9 Oktober 2012   12:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:02 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jodohku Adikmu

Langit malam begitu gelap, suasana kota Tangerang sebagai kota industri yang disetiap saat terlihat kerumunan manusia diseluruh sudut jalan pun ramai. Bergelut dengan aktifitas masing-masing yang begitu padatnya. Namun tak seramai hati Ningrum, remaja SMA diTangerang yang hatinya kacau balau, Ningrum sakau dengan kehidupan ini yang dianggapnya bencana. Ingin mengakhiri namun apa daya, menangis pun sering dilakoninya. Sampai air matanya pun surut, hatinya mengalunkan kesedihan seperti harmonika bergalau, mengalir deras tiada henti seperti kali cisadane yang tak pernah habis airnya.

Ningrum menyesali apa yang menjadi keputusannya, hanya menangis dan menangis setiap saat memikirkan keputusan yang menyiksa batin, karena keputusan itu cintanya telah hilang. Terbang melayang ketangan orang lain. Namun Ningrum sadar ini yang terbaik untuknya. Dan dia yakin akan mendapatkan kekasih hati yang lebih baik lagi.

Cinta yang telah dirajut 2 tahun lebih, kandas ditengah jalan. Cinta diam-diamnya itu ternyata harus berakhir, cinta yang mungkin menurut orang tak lazim itu pun telah usai. Kekasih hatinya adalah gurunya sendiri, bertitel duda namun tak memiliki anak, memang cinta itu tak memandang status, dari mata turun kehati, sering bertemu dan bercengkrama ternyata hati berkata lain. Cinta cinta cinta.. hanya sedikit orang yang mengetahui hubungannya itu. Kedua orang tuanya pun tak mengetahuinya. Ningrum begitu bahagia bisa mendapatkan kekasih hati yang menurutnya sempurna, tampan dan pintar ada pada dirinya, kekasihnya itu bernama Fahmi, Guru yang mendidik Ningrum di SMP selama 3 tahun silam.

Cinta memang aneh dan susah ditebak. Di sela-sela Obrolannya saat bertemu dengan Fahmi, Ningrum Seperti tertusuk ribuan jarum. Pedih namun harus kuat bertahan.

“Bagaimana kelanjutan hubungan kita neng, orang tua Aa dikampung selalu mendesak Aa untuk segera menikah?” ucap Fahmi sedih.

Ningrum hanya terdiam tak berucap sepatah katapun.

“ Aa punya 2 pilihan, sehabis neng tamat sekolah, Aa mau bertemu orang tua neng untuk melamar atau Aa mau dijodohkan sama keluarga Aa?” Fahmi bertanya lagi menegaskan berharap jawaban yang pasti.

“Jika keluarga Aa mendesak, Aa ikuti saja apa yang keluarga Aa mau, Menikah secepatnya dengan pilihan kedua orang tua Aa, neng belum siap jika setamat SMA menjalani suatu kehidupan baru dan menikah dengan Aa” Ningrum menjawab sambil menghela nafas panjang.

Ningrum mengambil keputusan dengan cepat, walaupun hatinya menangis pilu namun itu yang terbaik, Ningrum belum siap jikalau Fahmi bertemu dengan kedua orang tuannya dan menikah setamat SMA dengan seseorang bertitel Duda. Dan pada saat itu pun Fahmi didesak keluarganya untuk menikah, karena faktor umur yang telah matang fahmi harus mau dijodohkan. Dan keputusannya pun Fahmi dan Ningrum harus berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing.

Ningrum memberi syarat kepada Fahmi jika menikah nanti, Ningrum ingin diberikan udangan pernikahan Fahmi secara langsung darinya tanpa Perantara orang lain, Fahmi setuju. Dan Fahmi pun memberikan undangannya kepada Ningrum ,selain undangan Fahmi memberikan suvenir pernikahannya yaitu gelas yang terdapat foto fahmi dan istiranya. Fahmi telah melakukan akad pernikahan di Indramayu kampung kelahirannya tanggal 29 Agustus 2011 dan merayakannya lagi ditangerang. Hati Ningrum menangis dengan derasnya. Saat bertemu Fahmi betapa senangnya ningrum, walaupun harus terluka batin.

“neng mau ga Aa jodohin sama adik Aa?” tanya Fahmi

Ningrum hanya bengong dan bingung, aneh pertanyaan Fahmi membuat Ningrum berucap dalam hati.” Kan aku sukanya sama kamu Aa, kok mau dijodohin sama ade kamu #loh”

Sekarang Ningrum sadar bahwa Fahmi bukan miliknya lagi, Fahmi telah ada yang memilikinya. Dan dia harus merelakannya. Cinta yang lalu biarlah berlalu. Sekarang Ningrum harus mempersiapkan senyuman sebanyak-banyak nya yang harus dikembangkan dipesta pernikahan Fahmi.Pakain serba Merah telah disiapkan, bertanda kemarahan hati ningrum yang marah pada keputusannya yang begitu bodoh.

Janur kuning tertancap dengan kuatnya melengkung dipelaminan. Begitu bahagia terlihat Fahmi duduk bersanding dipelaminan bersama istrinya bak pangeran dan permaisuri, begitu cocok sekali, dan Ningrum sadar bahwa dirinya bukanlah terbuat dari tulang rusuk Fahmi yang tidak akan bersatu.

***

5 Tahun Kemudian Ningrum masih saja tak bisa lupa bayangan akan Fahmi yang selalu dipikirannya, selama 5 tahun pula Ningrum terbalut luka kesedihan. Mendapati bahwa Fahmi telah memiliki anak perempuan nan cantik jelita dan hidup bahagia bersama Istrinya.

Sekarang Ningrum telah bekerja menjadi seorang guru MTK setelah menamatkan S1 nya, bisa hidup Mandiri tanpa merepotkan kedua orang tuanya lagi. Memang luka hati Ningrum belum sembuh, namun Ningrum menjalani kehidupan tanpa terlihat luka di parasnya nan elok jelita. Kenangan lalu selalu saja terlintas, semua terjadi dengan cepatnya, datang tak permisi yang menggores hati nan paling dalam. Namun walaupun luka, Ningrum selalu saja ikhlas, mungkin Fahmi bukanlah jodohnya. Dan jodohnya pun telah menunggunya di depan gerbang kebahagiaan.

Setelah bekerja 6 Bulan, Ningrum merasakan hal yang aneh pada dirinya, terlihat dipelupuk mata, ada seorang laki-laki yang begitu mirip dengan Fahmi kekasih hatinya dulu. lelaki itu pun satu profesi dengannya, guru olahraga ditempatnya mengajar, Bila deket dengannya hati ningrum berdetak dengan kencangnya. Ningrum bingung, apa yang dirasakannya itu, setelah beberapa bulan ningrum mulai dekat dengan lelaki itu yang tak lain bernama Hadi. Seorang Lelaki yang elok rupawan yang tak mungkin wanita menolak jika disandingnya. Ternyata hadi tertarik dengan Ningrum, dan hadi pun menyatakan perasaan nya kepada Ningrum, Ningrum menerimanya dan dia ingin belajar melupakan masa lalunya.

Sore – sore menjelang magrib, hadi mengajak Ningrum ketaman kali cisadane. Niat hadi ingin memperkenalkan Ningrum dengan kakaknya. hadi ingin secepatnya melamar ningrum dan meminta persetujuan kakaknya dahulu. Dan setelah setuju, rencananya ningrum akan diperkenalkan dengan kedua orang tuanya diIndramayu. Namun ningrum masih terdiam, masih bagaikan mimpi baginya dilamar seorang laki2 yaitu Hadi. Dan ternyata kakak hadi adalah Fahmi cinta Ningrum dahulu. Ningrum terkejut melihatnya. Ningrum berkata dalam benaknya” jangan sampai terulang kembali cinta ini Tuhan”.

Setelah pulang, Ningrum pulas terlelap tidur. Malam-Malam Ningrum terbangun, dan melakukan shalat malam, memohon kepada Tuhan apa yang harus dilakukannya. Bertanya Apakah Hadi Pantas menjadi pendampingnya kelak? dan apakah maksud bertemunya Fahmi dengan Ningrum kembali?...

Pagi datang begitu cepatnya, diiringi matahari yang setia menemani. Ningrum telah rapih berpakaian dan cepat-cepat berangkat ke sekolah untuk mengajar. sangat mengherankan, senyuman mengembang di bibir Ningrum yang tak biasa berdandan bak wanita yang sedang jatuh cinta. Ternyata semalam Ningrum bermimpi bahwa ayahnya menggandeng seseorang, setelah dilihat jelas dekat-dekat ternyata yang didalam mimpi itu adalah Hadi. Mungkin mimpi itu adalah pertanda yang baik untuk kehidupan Ningrum kelak. Setelah keluar rumah ternyata didepan rumah ada Hadi yang telah datang untuk menjemput Ningrum. Sebelum pergi Ningrum berkata kepada Hadi.

“ Aku sayang sama kamu, kalo kamu serius secepatnya lamar aku!” ucap Ningrum.

Hadi pun tersenyum kecil dan berkata” Aku akan melamarmu ningrum, SECEPATNYA.....

21September 2012

humaeroh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun