Mohon tunggu...
Siti Hardiyanti
Siti Hardiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Saya memiliki beberapa hobi salah satunya ialah membaca novel ataupun cerita sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Kekerasan Berbasis Gender di Era Digital

8 April 2024   18:45 Diperbarui: 8 April 2024   19:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era digital, internet bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, internet membuka peluang dan akses informasi tak terbatas, memudahkan komunikasi dan membuka berbagai kesempatan baru. Di sisi lain, internet menjadi ruang bagi oknum tak bertanggung jawab untuk melakukan kekerasan berbasis gender online (KBGO). Kemudahan akses dan anonimitas di dunia maya membuka celah bagi pelecehan seksual, cyberbullying, dan penyebaran konten pornografi yang menargetkan perempuan dan anak perempuan. KBGO ini bagaikan bom waktu yang siap meledak dan menelan korban, meninggalkan luka fisik dan trauma psikologis mendalam.


Kasus pelecehan seksual, cyberbullying, dan penyebaran konten pornografi menjadi contoh nyata KBGO yang kian marak. Hal ini bagaikan bom waktu yang siap meledak dan menelan korban, terutama perempuan dan anak perempuan.


Dampak KBGO tak hanya menyisakan luka fisik, tetapi juga trauma psikologis mendalam. Korban KBGO dapat mengalami depresi, kecemasan, hingga kehilangan kepercayaan diri. Melihat fenomena mengkhawatirkan ini, edukasi dan langkah pencegahan KBGO menjadi kunci utama. Edukasi tentang penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab harus digencarkan, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas.
Beberapa organisasi yang bergerak dalam pencegahan KBGO di Indonesia:
1. Lentera Indonesia
2. Ruang Gerak Perempuan
3. Komnas Perempuan


Berikut beberapa langkah pencegahan KBGO yang dapat dilakukan:
1. Meningkatkan literasi digital: Masyarakat perlu memahami bahaya KBGO dan cara melindunginya.
2. Memperkuat regulasi: Diperlukan regulasi yang tegas dan jelas untuk menindak pelaku KBGO.
3. Mendukung korban: Korban KBGO harus mendapatkan dukungan dan pendampingan agar dapat pulih dari trauma.
4. Membangun budaya saling menghormati: Penting untuk membangun budaya saling menghormati di dunia online, tanpa diskriminasi gender.
5. Melawan KBGO membutuhkan upaya kolektif dari semua pihak. Mari bersama-sama ciptakan ruang digital yang aman dan bebas dari kekerasan bagi semua.

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi digital, memperkuat regulasi, mendukung korban, dan membangun budaya saling menghormati di dunia online untuk memerangi KBGO dan menciptakan ruang digital yang aman dan bebas dari kekerasan.
Mari bersama-sama ciptakan internet yang lebih positif dan inklusif, di mana semua orang dapat merasa aman dan dihormati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun