Mohon tunggu...
Siti Hardiyanti
Siti Hardiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Saya memiliki beberapa hobi salah satunya ialah membaca novel ataupun cerita sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membongkar Stereotipe Gender: Menuju Masyarakat yang Setara

24 Maret 2024   13:42 Diperbarui: 24 Maret 2024   13:58 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Bagi laki-laki: Stereotip dapat menciptakan tekanan untuk menjadi sosok yang kuat dan tidak boleh menunjukkan emosi. Laki-laki yang tidak sesuai dengan stereotip, misalnya yang memilih profesi yang dianggap feminin, bisa menjadi sasaran ejekan dan perundungan.

Lalu bagaimana Kita Bisa Membongkar Stereotip Gender?

Mewujudkan masyarakat yang setara membutuhkan usaha bersama untuk membongkar stereotip gender. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Pendidikan sejak Dini: Orang tua dan pendidik perlu memberikan perlakuan yang setara pada anak-anak tanpa memandang gender. Anak laki-laki boleh bermain boneka, dan anak perempuan boleh bermain mobil-mobilan. Pendidikan seksualitas yang komprehensif juga penting untuk menanamkan pemahaman yang holistik tentang gender.

2. Peran Media: Media massa dan sosial perlu lebih sadar terhadap penggambaran gender. Tokoh perempuan dan laki-laki harus dihadirkan secara beragam, dengan berbagai profesi dan karakter. 

3. Kampanye Publik: Kampanye publik yang mengangkat isu stereotip gender dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Kampanye ini bisa dilakukan melalui berbagai platform, seperti media sosial, iklan layanan masyarakat, atau seminar.

4. Perubahan Kebijakan: Kebijakan yang mendukung kesetaraan gender sangatlah penting. Misalnya, kebijakan kuota untuk perempuan di pemerintahan atau perusahaan dapat mendorong keterwakilan yang lebih adil.

Stereotip gender hanya menggeneralisasi sifat dan peran berdasarkan kelamin. Kenyataannya, setiap individu memiliki kepribadian, minat, dan kemampuan yang unik. Perempuan bisa menjadi pemimpin yang tegas, laki-laki bisa menjadi sosok yang penyayang, dan tidak ada profesi yang secara inheren "perempuan" atau "laki-laki."

Dengan membongkar stereotip gender, kita menciptakan ruang bagi setiap individu untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka.  Masyarakat yang setara adalah masyarakat yang menghargai perbedaan dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, tanpa memandang gender.  Ini adalah perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen dari semua pihak. Mari kita mulai hari ini dengan lebih sadar terhadap stereotip gender dan mengambil langkah untuk menciptakan perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun