Meskipun dunia telah bergerak maju dalam banyak hal, diskriminasi dan prasangka terhadap kelompok minoritas etnis dan agama masih menjadi kenyataan pahit yang dihadapi banyak orang di berbagai belahan dunia. Fenomena ini tidak hanya tidak adil dan menyakitkan bagi individu dan komunitas yang terkena dampak, tetapi juga menghambat kemajuan sosial dan merusak kohesi masyarakat. Diskriminasi dan prasangka terhadap kelompok minoritas dan etnis dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari yang halus dan tersembunyi hingga yang terang-terangan dan eksplisit. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. Perkataan atau tulisan yang mengekspresikan kebencian atau prasangka terhadap kelompok minoritas.
2. Kesulitan dalam mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas atau perlakuan yang berbeda di sekolah.
3. Kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, promosi, atau gaji yang sama dengan orang lain karena latar belakang etnis atau agama.
4. Kekerasan fisik, verbal, atau emosional yang diarahkan kepada individu atau komunitas minoritas.
5. Anggapan negatif dan generalisasi yang tidak akurat tentang kelompok minoritas.
Diskrinimasi dan prasangka memiliki dampak negatif terhadap kelompok minoritas dan etnis. Dampak diskriminasi dan prasangka diantaranya :
1. Diskriminasi dapat membatasi akses individu terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan lainnya.
2. Individu dari kelompok minoritas mungkin merasa tidak diterima dan dikucilkan oleh masyarakat.
3. Pengalaman diskriminasi dan prasangka dapat membuat individu merasa rendah diri dan tidak yakin akan kemampuan mereka.
4. Diskriminasi dan prasangka dapat menjadi sumber stres dan kecemasan yang signifikan bagi individu dan komunitas minoritas.