Pagi itu, seperti biasa, suasana di rumah Jinan begitu ramai. Ayah, Ibu, dan kedua adiknya sedang bersiap-siap untuk pergi ke pasar. Hanya Jinan yang masih duduk di meja makan, menikmati secangkir teh hangat sambil menatap ibu yang sedang sibuk menyiapkan tas belanja.
"Jinan, nanti kalau sudah selesai belanja, Ibu mau masak ayam lado hijau untuk makan siang. Kamu suka kan?" tanya Ibu, tanpa menoleh, namun terdengar hangat.
Jinan mengangguk. "Iya, Bu. Ayam lado hijau itu makanan favoritku."
Ayam Lado Hijau adalah salah satu masakan khas Minangkabau yang terkenal dengan cita rasa pedas dan segar, berkat penggunaan cabai hijau sebagai bahan utama. Sejarah ayam lado hijau ini berasal dari daerah Sumatera Barat, Indonesia, di mana masakan berbahan dasar ayam ini sering disajikan dalam berbagai acara adat maupun sehari-hari.
 Lado hijau sendiri merujuk pada sambal yang terbuat dari cabai hijau, bawang merah, bawang putih, tomat, dan rempah-rempah lainnya, yang digiling hingga halus, lalu dimasak dengan ayam yang selalu menjadi kenangan bahagia bagi Jinan dan keluarganya.
Bahan-bahan untuk membuat ayam lado hijau meliputi ayam yang dipotong sesuai selera, cabai hijau, bawang merah, bawang putih, tomat, jahe, lengkuas, serai, daun jeruk, serta garam dan gula sebagai penyedap. Minyak digunakan untuk menumis bumbu, sementara air secukupnya diperlukan untuk memasak dan mengatur kekentalan sambal.
Untuk membuat ayam lado hijau, pertama-tama potong ayam sesuai selera dan rebus atau goreng ayam hingga setengah matang. Sementara itu, haluskan bahan-bahan sambal lado hijau, yaitu cabai hijau, bawang merah, bawang putih, tomat, jahe, dan lengkuas, menggunakan ulekan atau blender hingga halus. Tumis bumbu halus tersebut dengan sedikit minyak hingga harum, kemudian tambahkan garam, gula, dan sedikit air untuk mengatur kekentalan sambal. Setelah itu, masukkan ayam yang sudah dipersiapkan tadi ke dalam tumisan sambal, aduk rata, dan masak hingga ayam benar-benar matang dan sambal meresap ke dalam daging ayam. Sajikan ayam lado hijau dengan nasi putih hangat untuk menikmati cita rasa pedas dan segar yang khas.
Dalam hal kandungan gizi, ayam lado hijau memiliki nilai gizi yang cukup baik. Ayam sebagai sumber protein hewani mengandung zat gizi penting seperti protein, lemak sehat, vitamin B6, dan niasin yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, terutama untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Selain itu, cabai hijau yang menjadi bahan utama sambal lado hijau mengandung vitamin C dan capsaicin yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan memiliki sifat anti-inflamasi. Bumbu rempah seperti bawang putih dan jahe juga memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi peradangan.
Ibu bercerita, resep ini sudah turun-temurun dari nenek moyang mereka, dan sejak kecil Jinan sangat suka saat Ibu memasak hidangan itu. Namun, hari itu terasa lebih istimewa. Jinan merasa rindu dengan suasana keluarga yang hangat, terutama saat Ayah baru saja pulang dari luar kota untuk urusan pekerjaan.
Tak lama setelah mereka berangkat, Jinan memutuskan untuk memulai pekerjaan kecil di kebun belakang. Ia merasa ingin membantu Ibu, meski hanya sedikit. Di kebun itu, terdapat beberapa tanaman rempah, salah satunya cabai hijau yang mereka gunakan untuk membuat sambal. Jinan merawat tanaman cabai itu dengan penuh kasih, berharap ia bisa membantu membuat sambal lado hijau yang sempurna.
Ibu dan Ayah pulang sekitar tengah hari, membawa bahan-bahan segar dari pasar. Jinan segera berlari ke dapur, membantu Ibu menyiapkan ayam dan sambalnya. Di antara tawa dan percakapan ringan, mereka mulai memasak bersama, seperti yang sering dilakukan di masa-masa bahagia.