Mohon tunggu...
Siti Hajijah
Siti Hajijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pembelajar kepenulisan:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah Generasi Sekarang adalah Penentu Kejayaan Islam pada Masa Modern?

18 Juni 2024   13:43 Diperbarui: 18 Juni 2024   13:49 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Harun Nasution dan Nourouzaman Shidiqi, saat ini islam sedang dalam masa modern. Namun, jika dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, pada masa ini kejayaannya patut dipertanyakan. Islam masa modern dimulai sejak tahun 1800 masehi hingga saat ini. Masa ini disebut sebagai masa kebangkitan umat islam yang ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh pembaharu islam. Disebut sebagai masa kebangkitan umat islam karena pada masa ini umat islam mulai sadar bahwa di barat sana telah timbul paradaban baru yang lebih tinggi.

Islam pada mulanya adalah pusat kejayaan, Dimana pada masa klasik terjadi ekspansi dan integrasi pada wilayahnya. Sehingga wilayahnya semakin meluas dan terjadi disintegrasi wilayah yang disebabkan luasnya wilayah islam. Pada masa disintegrasi ini, islam mengalami internasionalisasi yang mana wilayahnya sudah memasuki Kawasan Eropa dan Afrika. Meluasnya wilayah ini menjadikan kejayaan pada bidang Arsitektur dengan bukti peninggalan bangunan di sejumlah wilayah seperti istana Az-Zahra di Cordoba.  Pada bidang Pendidikan yang ditandai dengan maraknya pembelajaran Bahasa arab sebagai keilmuawan dalam islam.

Kemudian memasuki masa pertengahan yang merupakan masa kemunduran islam. Kemunduran ini disebabkan oleh tekanan yang dihadapi oleh tiga Kerajaan besar yaitu Kerajaan Safawi, Kerajaan Mughal dan Kerajaan Utsmani yang menyebabkan perhatian tehadap ilmu pengetahuan menjadi berkurang. Akibatnya islam semakin mundur.

Masa modern ini merupakan masa umat islam bercermin, bahwasanya keadaan telah berbalik. Dahulu umat islam yang dipandang Berjaya oleh bangsa barat, kini sebaliknya umat islamlah yang memandang bangsa barat yang semakin maju. Menghadapi kenyataan ini raja-raja dan para tokoh pemuka islam pada masa kebangkitan awal yaitu kisaran tahun 1800 sampai 1967 masehi telah memikirkan bagaimana mengembalikan kejayaan seperti dahulu. Sehingga timbullah pembaharuan pemikiran atau modernisasi dalam islam. Sementara pada masa kebangkitan kedua yaitu kisaran tahun 1967 masehi sampai sekarang mulai berkembang pemikiran-pemikiran filosofis dan metodologis dalam rangka pembaharuan islam pada era kontemporer.

Beranjak dari hal itu, muncul pertanyaan tentang bagaimana kelanjutan islam pada masa modern?, akankah islam meraih Kembali kejayaannya seperti pada masa sebelumnya? Siapa yang akan berperan dalam mewujudkan kejayaan itu?. Pertanyaan-petanyaan tersebut tentu belum memiliki jawaban yang pasti. Namun, tentunya generasi sekarang adalah pemegang peran terhadap kejayaan islam.

Generasi saat ini tentu menjadi penentu terhadap kejayaan islam. Karena generasi saat ini akan meneruskan dan menggantikan generasi sebelumnya. Selain itu, generasi saat ini juga hidup diantara modernisasi berbagai bidang, sehingga memiliki pengetahuan yang baru, lebih inovatif dan memiliki kreatifitas lebih tinggi yang diharapkan dapat mempengaruhi modernisasi islam menuju kejayaan dimasa yang akan datang. Namun, bagaimana jika generasi sekarang tidak bisa mencapai kejayaan tersebut? Jika kejayaan itu tak kunjung dicapai, ada banyak kekhawatiran yang muncul. Mulai dari ketertinggalan islam disbanding bangsa barat hingga lunturnya keislaman karena berbaur dengan modernisasi yang tidak disandingkan dengan keseimbangan.

Jadi, Islam saat ini berada dalam masa modern yang dimulai sejak tahun 1800 Masehi, ditandai dengan kebangkitan umat Islam dan upaya modernisasi. Meskipun Islam pernah mencapai kejayaan besar pada masa klasik melalui ekspansi wilayah dan kontribusi dalam bidang arsitektur dan pendidikan, serta mengalami kemunduran pada masa pertengahan akibat tekanan terhadap tiga kerajaan, masa modern ini merupakan periode refleksi bagi umat Islam. Umat Islam saat ini mengakui kemajuan peradaban Barat dan berusaha mengembalikan kejayaan Islam melalui pembaruan pemikiran dan metodologi. Generasi sekarang memiliki peran penting dalam menentukan masa depan kejayaan Islam, dengan memanfaatkan pengetahuan, inovasi, dan kreativitas mereka. Namun, terdapat kekhawatiran jika generasi ini tidak berhasil mencapai kejayaan tersebut, Islam mungkin tertinggal dibandingkan Barat dan mengalami pelunturan nilai-nilai keislaman.

Daftar pustaka:

CNN Indonesia.(2023.08 Agustus). Periodisasi Sejarah Peradaban Islam, dari Klasik hingga Modern. Di akses pada 18 Juni 2024. https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230728095034-569-978907/periodisasi-sejarah-peradaban-islam-dari-klasik-hingga-modern

Husna Fadillatul, dkk.(2023). Periodisasi dan Perkembangan Peradaban Islam dan Ciri-Cirinya. Journal Of Education, volume 5 (no.2),2903-2906.

Widiyani, Roshma.(2021.08 desember). Sejarah Perkembangan Peradaban Islam dalam Tiga Periode, Klasik-Modern. Di akses pada 18 Juni 2024. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5846535/sejarah-perkembangan-peradaban-islam-dalam-tiga-periode-klasik-modern

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun