Zygmunt Bauman merupakan seorang teoritis kritis dan sosiolog. Ia lahir di Poznan, Polandia pada tanggal 19 November 1925. Sewaktu muda ia pindah ke Rusia bersama keluarganya untuk melarikan diri dari invasi Nazi. Bauman turun dalam kesatuan militer Polandia dan menjabat sebagai mayor dalam kesatuan militer. Pada tahun 1968, ia mendapat gelar profesor sosiologi dari Universitas Warsawa Polandia dan sempat mengajar di sana juga. Namun, tak lama kemudian ia dipecat dari jabatanya karena diketahui menyimpan identitas ayahnya sebagai penganut Zionisme.Â
Bauman menyelesaikan studinya di Leeds,Inggris bersama dengan keluarganya. Sebelumnya, ia sempat menjadi staff pengajar di Universitas Tel Aviv Israel dan akhirnya menjadi guru besar di Universitas Leeds Inggris. Pemikiran Bauman dipengaruhi oleh Karl Marx, Georg Simmel, Antonio Gramsci, Hannah Arendt, Theodor Adorno, Stanislaw Ossowski, Jacques Derrida, dan Alain Touraine. Karya-karya Zygmunt Bauman diantaranya adalah Modernity and the Holocaust (1989), Postmodern Ethics (1993), Liquid Modernity (2000),Society Under Siege (2002),dll.
Karyanya yang berjudul Liquid Modernity (2000) dalam bab 2 menjelaskan mengenai perubahan yang terjadi pada masa postmodern. Bauman menjelaskan ada efek negatif dari kehidupan postmodern. Seperti cara hidup yang bersifat individualis, memiliki perilaku konsumerisme, dan kecemasan yang ditimbulkan oleh struktur sosial. Dalam kehidupan yang cair ini, kita hidup dalam jurang ketidakpastian,perubahan,dan konflik permanen. Cara kita bertindak dan cara kita memahami hal-hal secara meningkat ditentukan melalui media.Â
Media menjadi logika pemberitaan (the logic of news) yang dapat mempengaruhi kita dengan cepat yang tidak dapat diantisipasi. Liquid life yang tumbuh dalam liquid society merupakan suatu masyarakat dimana tindakan dan perubahan dilakukan dengan cepat. Sehingga pola dan tradisi mencair karena didorong terus-menerus untuk berubah tanpa sadar. Seperti contohnya munculnya budaya konsumsi. Budaya konsumsi telah mengekspansi seluruh bidang kehidupan manusia sehingga membuat masyarakat memiliki perilaku konsumtif.Â
Hal yang mendorong masyarakat konsumtif adalah adanya iklan-iklan di media yang menarik. Masyarakat konsumtif membeli barang bukan karena kebutuhan sejati namun lapar mata (nafsu). Dalam kehidupan postmodernisme juga membuat masyarakat individu meningkat karena kurangnya kontak pribadi dengan orang lain. Seperti belanja online.
Pada bagian ini saya mencoba menghubungkan relevansi antara teori Liquid Modernity dengan pengalaman perilaku konsumtif yang dilakukan saya dan teman-teman saya. Pada saat itu saya merencanakan ke Lippo hanya untuk menonton film. Saat saya membeli tiket, petugas kasirnya menawarkan promo makanan yang ada di bioskop. Sehingga membuat saya tertarik untuk membelinya. Sebenarnya ada ukuran small namun karena lapar mata (nafsu) saya membeli ukuran large.Â
Benar sekali makanannya tidak habis. Setelah itu saya terhenti saat melewati salah satu store yang ada disana. Awalnya tidak ada tujuan mau beli apa disini. Tapi karena iseng-iseng masuk terus lihat barang yang lucu dan menarik menjadikan saya membeli barang itu.Â
Tidak hanya itu pengaruh adanya aplikasi belanja online juga mendorong adanya budaya konsumtif. Aplikasi belanja online disukai anak muda karena yang mudah dan efisien. Bahkan setelah melihat iklan yang ada di sosial media saya dan teman-teman terkadang tertarik untuk membeli barang tersebut. Review bagus, ada promo,ada gratis ongkir, ada cashback membuat kami semakin tertarik untuk membelinya. Padahal belum tentu kami membelinya karena kebutuhan.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa postmodernitas dapat menimbulkan sisi negatif seperti cara hidup yang bersifat individualis, memiliki perilaku konsumerisme, dan kecemasan yang ditimbulkan oleh struktur sosial. Akibat dari adanya media bisa mendorong menjadikan masyarakat konsumtif dan masyarakat individualis.Â
Masyarakat konsumtif membeli barang bukan karena kebutuhan melainkan karena nafsu. Dalam hal ini berpikir kritis sangat diperlukan sebagaimana yang dikatakan Bauman. Dengan demikian kita dapat memahami cara kita berada walau mungkin berbeda dengan kebanyakan orang di dunia, berpikir kritis menjadikan kita lebih bertanggung jawab. Tidak sekedar hanya mengikuti arus perkembangan zaman yang membawa kita memiliki perilaku konsumtif dan individualis.