Mohon tunggu...
Siti Haipah
Siti Haipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Scroll TikTok ,hitam,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peluang dan Tantangan Ekonomi Bisnis Indonesia di Tengah Wabah Covid -19

27 Oktober 2023   15:41 Diperbarui: 27 Oktober 2023   15:46 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus Corona merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan.. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus ini disebut dengan Covid-19 (Corona Virus Disease 2019).. Virus Corona dapat menyebabkan gangguan  sistem pernapasan ringan, infeksi paru-paru serius, dan bahkan kematian..
Infeksi virus Corona pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, China pada akhir bulan Desember 2019.. Virus ini menyebar dengan sangat cepat dan telah menyebar ke sebagian besar negara termasuk Indonesia.. Hal ini menyebabkan beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan tindakan blokade untuk mencegah penyebaran virus Corona..
Hingga saat ini, jumlah orang yang terpapar Covid-19 di seluruh dunia mencapai 3..727..301 orang di seluruh dunia.. Sementara di Indonesia sendiri, terdapat 12..776 orang yang positif mengidap virus ini, menjadikan Indonesia berada di peringkat 36/215 negara berisiko terpapar (menurut data WHO).. Wabah Covid-19  di Indonesia tidak hanya membawa dampak serius bagi kesehatan masyarakat, namun juga mengancam stabilitas perekonomian Ibu Pertiwi..
Pemerintah juga berupaya keras memerangi penyebaran virus Corona, dimulai dengan menjaga jarak fisik (physical distance) yang kini bertransformasi menjadi PSBB (pembatasan sosial berskala besar).. Sesuai Permenkes Nomor 9 Tahun 2020, PSBB adalah pembatasan aktivitas tertentu warga di wilayah yang diduga terjangkit Covid-19.. Tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di suatu daerah dan kini sudah  resmi dilaksanakan oleh pemerintah.. Kebijakan ini meningkatkan risiko industri menghadapi gangguan signifikan terhadap rantai pasokan, tenaga kerja, kelangsungan bisnis, dan arus kas perusahaan..
Menurut penelitian Driven Innovation Lab di Singapore University of Technology and Design, pandemi Covid-19 di Indonesia diprediksi akan berakhir dalam 3 kali.. Spesifiknya 97% pada 7 Juni 2020, 99% pada 29 Juni 2020, dan 100% pada 7 September 2020.. Sedangkan untuk belahan dunia lainnya, studi ini memperkirakan Covid-19 diperkirakan akan berakhir pada bulan Desember.. 2020.. Johanna Gani, Managing Partner
 Grant Thornton Indonesia,  mengatakan kunci  bertahan hidup adalah tetap optimis dan selalu beradaptasi dengan keadaan.. Pengusaha yang mampu menyusun rencana terstruktur selama pandemi ini dan setelah krisis berakhir akan dapat kembali ke lintasan pertumbuhan semula dengan lebih cepat..
Pandemi virus corona telah mengganggu sebagian besar bisnis di berbagai sektor kecuali layanan kesehatan dan telah mengubah perilaku masyarakat global di setiap sektor.. Hal ini menjadi tantangan yang sangat berat  ke depan, karena selain pandemi virus Corona, perusahaan ini juga sedang menghadapi masa puasa, Idul Fitri, dan juga tahun ajaran baru..
Namun, situasi saat ini juga menciptakan peluang dan harapan: seperti yang dikatakan emeritus pendiri IMA, Hermawan Kartajaya, tidak semua sektor usaha akan terpuruk..
Ada beberapa bidang terkait dimana bisnis mereka benar-benar meningkat.. Diantaranya sektor medis dan kesehatan, perdagangan online atau e-commerce, hingga barang konsumsi cepat saji (FMCG) seperti obat-obatan,  elektronik,  makanan dan minuman kemasan..
Selain itu, produk FMCG  offline berkinerja tinggi kini harus beralih ke distribusi online.. Beberapa produk mulai beradaptasi dengan penjualan melalui e-commerce yang mengalami peningkatan signifikan..
Di tengah gejolak kehidupan masyarakat akibat penyebaran virus corona yang memaksa masyarakat hidup dalam ketidakpastian  global, maka kita harus mampu berinovasi dengan menciptakan ide-ide bisnis yang sesuai dengan kondisi saat ini.. Padahal, setiap negara harus menyikapi perubahan alam dan persaingan teknologi secara terpadu dan komprehensif.. Respon ini melibatkan seluruh aktor kebijakan global, mulai dari sektor publik, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil, hingga  tantangan pandemi Covid-19 di era Revolusi Industri.. Industri 4..0 saat ini dapat ditransformasikan menjadi sebuah peluang..
Sebagai salah satu pengusaha sukses Indonesia, Sandiaga Uno mengatakan:
“Setiap ada bahaya, di situ ada peluang”, yang artinya “Setiap ada bahaya, di situ ada peluang..”

https://news.unimal.ac.id/index/single/1190/peluang-dan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun