Siti Hafsoh
Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat
E-mail : 2210416220014@mhs.ulm.ac.idÂ
Abstrak : Interpretasi citra adalah proses mengidentifikasi dan menafsirkan objek-objek yang terdapat pada citra, baik citra foto udara maupun citra satelit. Titik lokasi yang di analisis adalah Kabupaten Tanah Laut Secara letak geografis, Kabupaten Tanah Laut terletak di antara 114o 30’20’’ BT – 115o 23’31’’ BT dan 3o 30’33’’ LS 4o 11’38’’ LS. Untuk menganalisi citra yang digunakan adalah citra Landsat-8, Citra Sentinel 2, dan HLS (Horizontal Landsat Sentinel) yang di download dari Sentinel Hub EO Browser. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisi perbandingan di antara tiga citra yaitu Citra Landsat-8, Citra Sentinel, dan Citra HLS (Horizontal Landsat Sentinel) di Kabupaten Tanah Laut berdasarkan unsur interpretasi.Â
Kata Kunci : Landsat-8, Sentinel-2, HLS, Unsur InterpretasiÂ
Abstrac : Image interpretation is the process of identifying and interpreting objects contained in images, both aerial photography and satellite images. The location point analyzed is Tanah Laut Regency. Geographically, Tanah Laut Regency is located between 114o 30'20'' East Longitude – 115o 23'31'' East Longitude and 3o 30'33'' South Latitude 4o 11'38'' South Latitude. To analyze the images used are Landsat-8 images, Sentinel 2 images, and HLS (Horizontal Landsat Sentinel) which are downloaded from the Sentinel Hub EO Browser. The purpose of this writing is to analyze the comparison between three images, namely Landsat-8 Imagery, Sentinel Imagery, and HLS (Horizontal Landsat Sentinel) Imagery in Tanah Laut Regency based on elements of interpretation.Â
Keywords : Landsat-8, Sentinel-2, HLS, Interpretation Elements
Â
A. PENDAHULUAN
Kabupaten Tanah Laut adalah salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kota Tanah Laut adalah Kecamatan Pelaihari Kota. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Kabupaten Tanah Laut berjumlah 364.117 jiwa, dengan kepadatan penduduk 100 jiwa/km2.
Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) adalah seni dan ilmu untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan menggunakan pirantitanpa kontak langsung dengan objek, daerah ataupun fenomena yang dikaji (Sutanto, 2013). Penginderaan jauh merupakan teknologi yang cepat dan efisisen untuk melakukan pemetaan, adapun jenis satelit yang akan di analisis adalah citra satelit Landsat-8, citra sentinel 2, dan HLS (Horizontal Landsat Sentinel.
Interpretasi citra adalah proses mengidentifikasi dan menafsirkan objek-objek yang terdapat pada citra, baik citra foto udara maupun citra satelit. Adapun unsur-unsur interpretasi citra adalah karakteristik atau atribut obyek pada citra yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengenali dan membedakan obyek tersebut dengan obyek lainnya. Unsur-unsur interpretasi citra dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu unsur visual dan unsur nonvisual.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisi perbandingan di antara tiga citra yaitu Citra Landsat-8, Citra Sentinel, dan Citra HLS (Horizontal Landsat Sentinel) di Kabupaten Tanah Laut berdasarkan unsur interpretasi.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Citra Setelit Landsat-8
Citra Landsat merupakan salah satu citra yang sangat populer dan banyak digunakan di indonesia semenjak era berkembangnya citra multisensor yang banayak dimanfaatkan dalam berbagai bidang terapan (Murti, 2012). Â Landsat-8 adalah salah satu dari serangkaian satelit dalam program Landsat yang dimiliki dan dioperasikan oleh Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bersama Badan Geologi Amerika Serikat (USGS). Landsat-8 dilengkapi dengan sensor Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared Sensor (TIRS). Citra Landsat-8 digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pemantauan perubahan lahan, analisis keanekaragaman hayati, pemantauan perubahan iklim, pemetaan kebakaran hutan, pemantauan kualitas air, manajemen bencana alam, dan banyak lagi.
Citra Sentinel 2
Citra Sentinel-2 adalah salah satu produk dari program satelit Sentinel yang merupakan bagian dari program Observasi Bumi Copernicus yang dipimpin oleh European Space Agency (ESA). Sentinel-2 memiliki cakupan global dan sistem yang terdiri dari dua satelit, yaitu Sentinel-2A dan Sentinel-2B, yang beroperasi secara bersamaan. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan data citra dengan frekuensi revisi yang tinggi, yaitu setiap 5 hari pada garis khatulistiwa. Data citra Sentinel-2 digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pemetaan lahan, pemantauan perubahan lingkungan, pemantauan kebakaran hutan, pemantauan pertanian, pemetaan urban, pemantauan kualitas air, manajemen bencana alam, dan banyak lagi.
Citra HLS (Horizontal Landsat Sentinel)
Citra Horizontal Landsat Sentinel atau bisa disebut Landsat Sentinel Harmonized Products" (LSHP), yang merupakan produk gabungan antara citra Landsat dan Sentinel. Landsat Sentinel Harmonized Products (LSHP) adalah produk yang dikembangkan oleh Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) dan European Space Agency (ESA) untuk mengintegrasikan data dari satelit Landsat dan Sentinel. Produk ini memanfaatkan keunggulan masing-masing platform untuk menghasilkan dataset yang konsisten dan interoperabel. LSHP menggabungkan data optik multispektral dari Landsat dan Sentinel, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan keuntungan dari resolusi spasial yang lebih tinggi dari Sentinel dan cakupan temporal yang lebih baik dari Landsat. LSHP bertujuan untuk menyediakan dataset yang konsisten dan terkini dengan menggabungkan data dari sensor Landsat dan Sentinel. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan keunggulan masing-masing sensor untuk aplikasi pemantauan lingkungan dan penginderaan jauh.
C. METODE
Titik lokasi yang di analisis adalah Kabupaten Tanah Laut Secara letak geografis, Kabupaten Tanah Laut terletak di antara 114o 30’20’’ BT – 115o 23’31’’ BT dan 3o 30’33’’ LS 4o 11’38’’ LS. Untuk menganalisi citra yang digunakan adalah citra Landsat-8, Citra Sentinel 2, dan HLS (Horizontal Landsat Sentinel) yang di download dari Sentinel Hub EO Browser.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Citra Landsat-8
Citra Landsat-8 memiliki resolusi spasial yang cukup tinggi, memungkinkan pengguna untuk memperoleh detail yang baik dari permukaan bumi. Citra Landsat-8 digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pemantauan perubahan lahan, analisis keanekaragaman hayati, pemantauan perubahan iklim, pemetaan kebakaran hutan, pemantauan kualitas air, manajemen bencana alam, dan banyak lagi.
                                                  Gambar 1 Citra Landsat 8 Tahun 2023
                                                       Tabel 1 Citra Landsat 8
Citra Sentinel-2
Sentinel-2 menawarkan berbagai resolusi spasial, yaitu 10 meter, 20 meter, dan 60 meter, tergantung pada saluran spektral dan mode pengambilan citra. Ini memungkinkan pengguna untuk memilih resolusi yang sesuai dengan kebutuhan analisis peneliti. Data citra Sentinel-2 digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pemetaan lahan, pemantauan perubahan lingkungan, pemantauan kebakaran hutan, pemantauan pertanian, pemetaan urban, pemantauan kualitas air, manajemen bencana alam, dan banyak lagi. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
                                                Gambar 2 Citra Sentinel 2 Tahun 2023
                                                         Tabel 2 Citra Sentinel-2
Citra HLS (Horizontal Landsat Sentinel)
                                     Gambar 3 Citra HLS (Horizontal Landsat Sentinel) Tahun 2023
                                            Tabel 3 Citra HLS (Horizontal Landsat Sentinel)
E. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan analisis ketiga citra yaitu citra Landsat-8, Citra Sentinel, dan Citra HLS (Horizontal Landsat Sentinel). Citra yang diambil pada tahun 2023, dari perbandinga ketiga citra dapat dilihat dari kelebihan dan kekurangan dari masing-masing citra :
Citra Landsat-8
Kelebihan :Â Meskipun tidak memiliki resolusi spasial sebaik satelit-satelit resolusi tinggi, seperti satelit-satelit komersial, Landsat 8 masih memberikan resolusi yang baik, memungkinkan pengamatan yang akurat dari berbagai fenomena permukaan bumi.
Kekurangan :Â Meskipun memiliki resolusi spasial yang baik, Landsat 8 tidak sebaik satelit-satelit komersial yang memiliki resolusi spasial sangat tinggi, sehingga terkadang sulit untuk mendeteksi atau memantau fenomena yang memerlukan detail yang sangat halus.
Citra Sentinel-2
Kelebihan : Satelit-satelit Sentinel-2 memiliki periode revisi yang cepat, memungkinkan pengambilan gambar yang sering dari permukaan bumi, yang berguna untuk pemantauan perubahan-perubahan yang cepat, seperti perubahan penutupan lahan atau bencana alam.
Kekurangan : Seperti kebanyakan satelit penginderaan jauh, Sentinel-2 juga terbatas oleh keberadaan awan. Meskipun memiliki kemampuan untuk memperkirakan awan, namun pengambilan gambar yang terhalang awan tetap menjadi masalah dalam beberapa kasus.
Citra HLS (Horizontal Landsat Sentinel)
Kelebihan :Â Dengan menggabungkan data dari Landsat dan Sentinel, produk harmonized ini dapat memanfaatkan resolusi spasial yang baik dari Landsat dan cakupan temporal yang cepat dari Sentinel untuk pemantauan permukaan bumi yang komprehensif.
Kekurangan : Seperti Landsat dan Sentinel, horizontal landsat sentinel (HSL) juga terbatas oleh keberadaan awan, yang dapat menghalangi pengambilan gambar yang jelas dari permukaan bumi di beberapa wilayah.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Murti, S. H. (2012). Pengaruh resolusi spasial pada citra penginderaan jauh terhadap ketelitian pemetaan penggunaan lahan pertanian di Kabupaten Wonosobo. Jurnal Ilmiah Geomatika, 18(1), 84–94.
Sutanto, S. (2013). Metode penelitian penginderaan jauh. Yogyakarta: Penerbit Ombak.