Hak Asasi Manusia (HAM) adalah prisnsip mengakui martabat setiap individu sebagai bagian dari kemanusiaan yang setara. Di banyak negara, penerapan prinsip HAM sering kali menghadapi tantangan besar, terutama dalam masyarakat yang kental dengan tradisi dan norma sosial yang sudah mengakar kuat. Dalam masyarakat yang memiliki struktur budaya sosial yang dominan, hak individu sering kali terabaikan demi mempertahankan keselarasan sosial dan adat istiadat.
Menurut Beni Ahmad Saebani dalam ilmu sosial Dasar (Bandung, pustaka setia,2023:161) Hak asasi manusia adalah hak kodrat insan yang di berikan tuhan sebagai bentuk dan kasih sayang-Nya kepada manusia. hak yang paling mendasar untuk manusia salah satunya adalah kebebasan yakni setiap manusia bebas menjalani kehidupannya sepanjang tidak bertentangan dengan pembatasan kemerdekaan nya secara normatif.
Menurut Beni Ahmad saebani dalam ilmu Sosial Dasar (Bandung, pustaka Setia, 2023:161) Falsafah budaya bangsa adalah upaya membentuk mindset kebersamaan dan kerja sama sinergis bangsan dan membangun kekeluargaan (brotherhood, bukan kinship), perasaan saling memiliki (shared intrerest dan common property) perlu di kembangkan, baik yang berada di tingkat keluarga, ketetanggaan, masyarakat luas, maupun di tingkat negara.
Di banyak komunitas, tradisi dan norma sosial dapat membentuk perilaku, pola pikir, dan bahkan pembatasan terhadap kekebasan individu. Misalnya, dalam beberapa budaya , peran gender yang kaku atau sistem kasta dapat membatasi akses individu, terutama perempuan dan kelompok marginal, terhadap pendidikan, pekerjaan, dan hak-hak dasar lainnya. Masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional terkadang melihat hak individu sebagai ancaman terhadap keutuhan struktur sosial yang ada.
Pendidikan tentang HAM, penguatan kesadaran hukum, dan penguatan institusi yang mendukung hak individu dalam kerangka tradisi yang positif sangat penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat yang beragam. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa tradisi dan hak individu dapat berjalan seiring, tanpa saling menekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H