Di meja sunyi kuhadirkan asa, Â
Menulis mimpi di atas kertas fana, Â
Namun tinta pena tak selamanya bisa, Â
Menghapus letih yang kian terasa. Â
Setiap kata bertarung dengan luka, Â
Antara harapan dan tangis yang meronta, Â
Seakan skripsi ini adalah neraca, Â
Menimbang waktu dan jiwa yang tersisa. Â
Dalam diam kuhirup aroma senja, Â
Kopi hitam menyapa, hati mulai lega, Â
Meski air mata jatuh tanpa jeda, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!