Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Namanya Fathhan

30 Desember 2024   00:22 Diperbarui: 30 Desember 2024   00:22 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah rembulan, hatinya menunggu,

Cinta yang belum terucap, kata yang terhenti,
Dalam diam, harapan terus beradu,
Menanti jawaban yang belum pasti.

Setiap detik berlalu, jantungnya berdegup,
Tak tahu apakah harapan akan terjawab,
Namun tetap menanti, meski tak jelas,
Adakah cinta yang sejati atau hanya angan belaka?

Dengan penuh tanya, dia menunggu,
Berkali bertanya pada diri yang ragu,
Apakah ada cinta yang tumbuh di sana,
Ataukah hanya harapan kosong yang sia-sia?

Di malam yang sunyi, matanya terpejam,
Namun hatinya tetap terjaga, menunggu,
Satu jawaban yang akan mengubah segalanya,
Menyambut cinta atau menorehkan luka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun