Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka di relung jiwa

26 Desember 2024   17:37 Diperbarui: 26 Desember 2024   17:37 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di relung jiwa tergores kenangan,
Luka menganga tanpa perlawanan,
Setiap detik terasa menyakitkan,
Seolah waktu enggan menyembuhkan.

Suaranya sunyi, namun terasa tajam,
Menusuk hati hingga hilang tenggang,
Bagai gelap malam tanpa bintang,
Hanya hampa yang terus datang.

Air mata tak lagi mampu bicara,
Beban pilu terbungkus asa yang pudar,
Di antara rindu dan harapan sia-sia,
Luka ini mengiringi langkah yang sukar.

Namun di balik luka ada kekuatan,
Di setiap pedih ada pelajaran,
Meski perihnya teramat dalam,
Hati kan pulih, bangkit melawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun