Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Es Teh dan Pemuka Agama

5 Desember 2024   04:19 Diperbarui: 5 Desember 2024   08:20 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik gelas, es teh berkilau,  

Jernih mengalir, tak ada yang palsu.  

Seperti hati yang tulus berucap,  

Tanpa noda, tanpa jejak tipu muslihat.  

Es teh dingin, teduhkan jiwa,  

Hilangkan dahaga di tengah gelora.  

Hati yang jernih pun serupa,  

Memberi damai, jauh dari dusta.  

Tak perlu gula untuk terlihat manis,  

Kejujuran cukup, jadikan harmonis.  

Jernih es teh, cermin sebuah rasa,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun