Sejenak kau hadir, membawa asa,
Seperti angin membelai pagi yang mesra,
Namun bayangmu hilang, tak bersisa,
Meninggalkan duka yang tak bermakna.
Kata manis yang kau ucapkan sia-sia,
Tersimpan dalam hati penuh nestapa,
Aku mengeja cinta di tengah gulita,
Namun yang tersisa hanya sengsara.
Bintang pun redup dalam malam hampa,
Mengukir perih yang terus meronta,
Kau pergi, membawa semua cerita,
Hanya meninggalkan luka di setiap masa.
Kini hidupku sunyi tanpa warna,
Hanya jejakmu yang menjadi gulana,
Sejenak kau ada, aku percaya,
Selamanya aku terjerat dalam derita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H