Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setangkai mawar untuk kenangan

30 November 2024   04:23 Diperbarui: 30 November 2024   04:23 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setangkai mawar kutaruh di taman,  

Aromanya harum mengiringi ingatan,  

Tentang senyum yang kini terlupakan,  

Hilang bersama waktu yang berkejaran.  

Kelopak merahnya membisikkan pesan,  

Tentang cinta yang dulu penuh harapan,  

Namun kini tinggal bayang di angan,  

Menari sendiri dalam kehampaan.  

Duri yang tajam jadi peringatan,  

Bahwa luka pernah menjadi bagian,  

Namun keindahan tetap jadi kenangan,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun