Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Guru adalah Nafas Peradaban

25 November 2024   06:50 Diperbarui: 25 November 2024   08:14 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Guru, kau cahaya di tengah gelap malam,

Penyejuk hati dalam segala dendam,
Menghapus kebodohan yang merajam,
Membangun jiwa agar tak karam.

Engkau hadir membawa harapan,
Melangkah pasti tanpa kelamutan,
Setiap ilmu jadi pijakan,
Menuntun kami ke arah kebenaran.

Guru, baktimu tak pernah padam,
Menanam ilmu hingga mendalam,
Di tanganmu, peradaban tentram,
Mengalir abadi, menjadi salam.

Hingga waktu berlalu dalam diam,
Namamu tetap harum dan tenggang,
Tak pernah pudar, meski masa terendam,
Guru, kaulah nafas yang takkan hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun