Mohon tunggu...
Siti Fatimah
Siti Fatimah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bilang Arah

8 November 2024   19:41 Diperbarui: 8 November 2024   21:21 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langkah perlahan, semua menjadi gundah,  
Di tengah kabut, hati penuh resah,  
Cahaya redup, tertutup oleh megah,  
Entah di mana jalan yang harus kuhentah.

Bimbang mengisi ruang yang lelah,  
Seakan hidup terhimpit pasrah,  
Bayang rindu, tinggal jadi kisah,  
Mimpi tersisa, namun tak terarah.

Berharap ada secercah indah,  
Menghapus kelam dalam rintih gelisah,  
Meski terseok, tetap kujaga marwah,  
Di tengah badai, kumohon arah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun