6. Tawadhu dalam Menuntut dan Mengamalkan Ilmu
Islam mengajarkan pentingnya tawadhu (rendah hati) dalam menuntut ilmu. Ilmu yang dimiliki seseorang bukan alasan untuk merasa lebih baik dari orang lain, tetapi seharusnya menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Rasulullah bersabda:
"Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebesar biji sawi." (HR. Muslim)
Sikap tawadhu akan menjauhkan seseorang dari kesombongan intelektual dan membuatnya lebih terbuka untuk terus belajar. Seorang akademisi yang tawadhu akan lebih mudah diterima oleh masyarakat, karena ilmunya digunakan untuk memberikan manfaat, bukan untuk membanggakan diri.
7. Menselaraskan Ilmu dengan Akhlak
Ilmu tanpa akhlak ibarat pohon tanpa buah. Dalam Islam, ilmu dan akhlak adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan menuntut ilmu dalam Islam bukan hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga untuk memperbaiki akhlak dan mendekatkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, akademisi Muslim harus menjadi teladan dalam bersikap jujur, santun, dan bertanggung jawab.
*Pengaruh Etika Akademik terhadap Kesuksesan Karir*
1.Meningkatkan Kredibilitas
2.Membangun Kepercayaan
3.Meningkatkan Kualitas Penelitian
4.Membuka Peluang Karir