Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kaca yang hancur tidak akan bisa sama seperti dulu, tapi ini bukan tentang kaca

29 Januari 2025   14:46 Diperbarui: 29 Januari 2025   14:46 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaca itu pecah, terjatuh tanpa suara,  
Seperti hati yang retak, tersembunyi luka,
Namun yang hancur bukan hanya permukaannya,  
Ada yang lebih dalam, tak terlihat, terluka.  

Kau pikir waktu bisa memperbaiki semuanya,  
Namun serpihan itu takkan kembali sempurna,  
Tak ada yang bisa menyatukan kembali rasa,  
Yang hancur bersama janji yang dulu tercipta.  

Kaca itu hancur dan tak bisa kembali utuh,
Begitu pula cinta yang pernah kita rajut,  
Bukan tentang kaca, tapi tentang perasaan,  
Yang tak lagi sama setelah terpecah, terputus.  

Jangan tanya kenapa aku harus pergi,  
Kau tahu jawabannya, meski tak terucap,  
Kadang yang hancur tak bisa diperbaiki lagi,  
Dan aku memilih untuk berjalan tanpa harap.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun