Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pecahan cermin kehidupan

10 Januari 2025   05:17 Diperbarui: 10 Januari 2025   05:17 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hadapan cermin, retak terbaca,  
Potongan bayang tak utuh sedia,  
Wajah yang pudar, senyum merekah,  
Namun jiwa menangis, menanti reda.  

Setiap pecahan bercerita sendu,  
Jejak kenangan di garis tak tentu,  
Rapuh menyimpan, tak tahu bertumpu.  

Cermin terpecah, memantul luka,  
Mengintip rahasia di balik senja,  
Hidup melangkah meski tanpa arah,  
Merangkai serpih menjadi anugerah.  

Hingga cahaya perlahan mendekat,  
Mengisi celah yang dulu terpecah,  
Cermin kehidupan kini memahat,  
Luka menjadi indah dalam sejarah.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun