Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir rindu di meja kayu

6 Januari 2025   02:24 Diperbarui: 6 Januari 2025   02:24 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secangkir rindu terhampar sendu,  
Mengalir pelan di meja kayu,  
Aroma kenangan datang bertalu,  
Mengisi ruang hati yang kelu.  

Langit senja merangkai waktu,  
Bayangmu hadir di balik pintu,  
Tatapan hampa menunggu temu,  
Namun harap tinggal semu.  

Kopi hitam menatap bisu,  
Seperti kisah yang telah berlalu,  
Hati berbisik, tak mampu berpadu,  
Hanya rindu yang terus merayu.  

Di meja kayu, kenangan membeku,  
Tertinggal janji tanpa ragu,  
Meski waktu tak pernah bersatu,  
Secangkir rindu tetap pilu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun