Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi lisan yang membisu

15 Desember 2024   12:47 Diperbarui: 15 Desember 2024   12:47 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada cerita di balik waktu,  
Tertahan dalam diam yang pilu,  
Lisan terjaga, tak mau berseru,  
Hanya hening yang menyapa semu.  

Kata-kata lenyap di kalbu,  
Tersimpan rapat di ruang biru,  
Bisikan hati perlahan berlalu,  
Tak terucap meski ingin maju.  

Sunyi menari dalam rindu,  
Menggapai makna yang membeku,  
Puisi lisan tak lagi berpadu,  
Hilang makna dalam kalut yang syahdu.  

Mungkin diam adalah temu,  
Pesan tersirat dalam waktu,  
Saat lisan memilih membisu,  
Terdengar nyanyian hati yang syahdu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun