Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan yang Tertunda di Tengah Kegundahan

10 Desember 2024   11:25 Diperbarui: 10 Desember 2024   12:55 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Langit mendung menyelimuti senja  
Awan bergelayut, gelap penuh tanda  
Angin berhembus membawa lara  
Hujan tertunda, rindu tak bertepi di dada  

Di jalanan lengang, langkah terasa hampa
Bayangan masa lalu kembali bersua  
Kegundahan mengikat, hati terpenjara  
Menanti tetes hujan yang tak kunjung tiba

Malam pun datang membawa gulita  
Bintang sembunyi, bulan tak bersisa  
Seperti harapan yang mulai sirna  
Kehampaan menari di relung jiwa  

Namun di balik mendung, ada cahaya  
Hujan tertunda, mungkin memberi makna  
Setelah gelap, terang pasti menyapa  
Kegundahan luruh, menjadi cerita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun