Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terbelenggu Rindu

4 Desember 2024   04:27 Diperbarui: 4 Desember 2024   07:12 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di sudut sunyi, hati terpasung,  
Rindu ini tak pernah berujung,  
Seperti ombak yang terus mendesung,  
Menyebut namamu, tiada beruntung.  

Waktu berlalu, namun tetap kudamba,  
Bayangmu hadir, mengguncang jiwa,  
Aku tersesat dalam asa yang hampa,  
Menggapaimu hanya di dalam angan semata.  

Bagai burung terkurung di sangkar,  
Cinta ini membara, tak pernah pudar,  
Tapi jarak mengikat dengan tali sukar,  
Rindu terpenjara, tak bisa lepas dari sadar.  
Adakah jalan untuk rindu membebas?  
Atau biarkan saja ia menjadi batas?  
Sebab mencintaimu adalah nafas,  
Meski ku tahu, takdir ini tak terbalas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun