Di balik awan kelabu, langit bergetar, Â
Mengalirkan air mata yang tak terucap, Â
Setiap tetes hujan adalah rindu yang samar, Â
Menghapus jejak luka, meski tak terlihat kabut.
Cahaya rembulan tenggelam dalam kesedihan, Â
Mengintip dari balik tirai malam yang kelam, Â
Menggenggam harapan dalam hening yang dalam, Â
Menyampaikan cerita dari hati yang terperangkap.
Angin berbisik lembut, membawa pesan sunyi, Â
Seperti detak jantung yang merindukan cahaya, Â
Dalam sepi, langit menyimpan rahasia abadi, Â
Menangis diam-diam, menunggu asa kembali.
Namun di setiap air mata, ada pelangi tersembunyi, Â
Bersinar di antara kesedihan yang tak berujung, Â
Memberi harapan bahwa cinta kan kembali, Â
Dan langit pun akan tersenyum dalam pelukan pagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H