Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Monokrom

9 Oktober 2024   05:20 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:10 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di dunia monokrom ini,  
segala warna tampak memudar,  
hitam dan putih bertemu di tengah,  
mengajarkan bahwa hidup tak selalu jelas batasnya.  

Tak ada merah yang membara,  
tak ada hijau yang menenangkan,  
hanya abu-abu yang menyelimuti,  
seperti perasaan yang tak terucap, namun begitu nyata.  

Dalam kesederhanaan tanpa warna,  
tersimpan makna yang lebih dalam,  
bahwa hidup tak selalu tentang cerah atau gelap,  
melainkan tentang menerima bayangan di antaranya.  

Monokrom bukanlah kehampaan,  
tapi ruang untuk menemukan keseimbangan,  
di antara harap dan kenyataan yang samar,  
kita belajar melihat indahnya kekosongan yang penuh arti.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun