Di antara reruntuhan masa lalu,
Ada cinta yang masih bernafas pelan,
Meski retak, tak sepenuhnya hilang,
Tersisa di puing-puing kenangan.
Dulu, kita membangun mimpi bersama,
Menanam harapan di setiap langkah,
Namun badai datang tanpa peringatan,
Meruntuhkan semua yang pernah ada.
Kini, yang tersisa hanyalah bayangan,
Kenangan yang enggan menghilang,
Cinta yang tak utuh lagi, tapi tetap hidup,
Di antara debu masa lalu yang kelabu.
Dalam puing-puing itu, aku temukan jejakmu,
Terukir dalam di sudut hatiku,
Meski tak lagi sama, meski tak lagi nyata,
Cinta kita tetap tinggal, meski hanya sisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H