Di malam sepi, mawar terjaga,
Kelopaknya lembut tersentuh angin,
Memandang jauh ke langit yang jingga,
Berbisik sunyi pada bintang yang dingin.
"Ceritakan padaku tentang cahaya,"
Bisiknya lirih di sela gemerisik daun,
"Bagaimana kau menyinari semesta,
Sementara aku terkurung di taman hampa."
Bintang tersenyum, berkilauan terang,
"Setiap cahaya punya waktunya sendiri,
Meski kau di bumi, harum tetap gemilang,
Di hatimu tersimpan sinar yang abadi."
Mawar terdiam, memejam dalam damai,
Menyadari keindahan yang tak pernah sirna,
Di antara duri dan malam yang berkelana,
Ia tetap bersinar bersama cinta yang setia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H