Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tarian Kertas Kosong yang Penuh hHarapan

22 September 2024   15:00 Diperbarui: 22 September 2024   15:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lapangan yang kosong,
kertas-kertas bertebaran,
terbawa angin yang lembut,
menari dalam arus waktu.

Lembaran putih, penuh harapan,
membawa pesan dari masa lalu,
menari bebas tanpa beban,
dalam alunan angin yang penuh rahasia.

Setiap goyangan lembut,
adalah cerita yang tak tertulis,
sebuah puisi yang tidak terdengar,
namun terasa dalam setiap gerak.

Kertas-kertas itu melayang,
seperti mimpi yang mengembara,
menerbangkan kenangan yang tersisa,
dalam hening yang penuh makna.

Angin waktu membisikkan,
kata-kata yang terlupa,
membawa aroma nostalgia,
dari hari-hari yang sudah berlalu.

Di setiap lilitan,
tersembunyi pesan tersembunyi,
sebuah perjalanan yang tak tampak,
namun penuh dengan arti.

Tarian kertas ini berlanjut,
meski waktu terus berjalan,
dan di setiap putaran angin,
ada jalinan kisah yang tak pernah padam.

Dalam tarian ini,
kita belajar tentang perubahan,
bahwa meski kita terbang,
kita tetap terhubung pada akar kita.

Dan ketika angin berhenti,
kertas-kertas itu akan mendarat,
menyisakan jejak lembut,
sebuah kenangan yang abadi dalam hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun