Di pintu rumah yang tua, jejak-jejak kenangan tertoreh,
Goresan waktu yang tak pernah pudar,
Setiap ukiran adalah cerita yang hidup,
Menyimpan aroma masa lalu yang tak terlupakan.
Langkah-langkah kecil di ambang pintu,
Menjadi saksi perjalanan anak-anak tumbuh dewasa,
Menyusuri lorong-lorong penuh tawa dan tangis,
Meninggalkan bekas yang abadi di setiap sudut.
Di atas kusen pintu, ada garis-garis tinggi,
Merekam pertumbuhan yang terus bergerak,
Setiap penambahan adalah tanda kebahagiaan,
Menandai momen-momen yang penuh makna.
Ketika malam datang dan pintu tertutup,
Jejak-jejak ini berbicara dalam kesunyian,
Mengingatkan kita akan rumah yang penuh cinta,
Tempat di mana kenangan kita tersimpan,
Menjadi jembatan antara masa lalu dan hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H