Di bawah pohon mangga yang kokoh,
Kami bercengkerama di waktu yang lalu,
Daun-daunnya bergetar lembut,
Seperti bisikan nostalgia yang tak lekang oleh waktu.
Pohon itu menjadi saksi bisu,
Kisah tawa dan tagis yang mengalir,
Di tempat itu, kami merajut momen,
Saat matahari memeluk langit, dan angin menyanyi lembut.
Bau harum buah mangga yang mewangi,
Menyatu dengan cerita-cerita lama,
Kita pernah bersembunyi di balik ranting,
Menikmati kebersamaan yang sederhana dan penuh makna.
Sekarang, pohon itu masih berdiri,
Menghadapi setiap musim dengan setia,
Menjadi simbol kenangan indah,
Yang akan selalu hidup dalam hati kita, abadi dan nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H