Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dedaunan Tua yang Masih Hijau

20 Agustus 2024   05:07 Diperbarui: 20 Agustus 2024   06:06 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dedaunan tua, menguning di sudut taman,
Melambai lembut di bawah angin senja,
Seperti cerita lama yang tak pernah hilang,
Menghantar kenangan, menari di benak kita.

Di setiap uratnya, terbaca jejak waktu,
Keriputnya menyimpan tawa dan tangis,
Namun, di balik itu, hijau tetap bersemi,
Cinta yang tak lekang oleh usia.

Mereka berdiri kokoh meski musim berganti,
Menjadi naungan, pelindung dari terik dan hujan,
Seperti orang tua yang penuh kasih,
Menghangatkan hati di setiap kesempatan.

Dedaunan tua, meski renta dan rapuh,
Menyimpan semangat, tak pernah pudar,
Seperti pesan dalam bisikan lembut,
Bahwa cinta sejati tak mengenal waktu.

Di bawah bayangnya, kita temukan damai,
Mengingat pelukan hangat yang tak terlupakan,
Dedaunan tua yang masih hijau,
Mengajarkan kita arti kesetiaan dan cinta yang abadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun