Dedaunan tua, menguning di sudut taman,
Melambai lembut di bawah angin senja,
Seperti cerita lama yang tak pernah hilang,
Menghantar kenangan, menari di benak kita.
Di setiap uratnya, terbaca jejak waktu,
Keriputnya menyimpan tawa dan tangis,
Namun, di balik itu, hijau tetap bersemi,
Cinta yang tak lekang oleh usia.
Mereka berdiri kokoh meski musim berganti,
Menjadi naungan, pelindung dari terik dan hujan,
Seperti orang tua yang penuh kasih,
Menghangatkan hati di setiap kesempatan.
Dedaunan tua, meski renta dan rapuh,
Menyimpan semangat, tak pernah pudar,
Seperti pesan dalam bisikan lembut,
Bahwa cinta sejati tak mengenal waktu.
Di bawah bayangnya, kita temukan damai,
Mengingat pelukan hangat yang tak terlupakan,
Dedaunan tua yang masih hijau,
Mengajarkan kita arti kesetiaan dan cinta yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H