Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Pelukan Air

4 Agustus 2024   15:15 Diperbarui: 4 Agustus 2024   15:16 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tepi danau yang tenang berbisik,
Air melambai lembut, menanti datang,
Dalam pelukanmu, ku rasa hangat,
Seolah semua beban sirna dalam sekejap.

Kau adalah aliran yang tak pernah berhenti,
Mengalir lembut di antara jari-jariku,
Setiap tetes adalah janji yang terukir,
Menjadi saksi perjalanan hati yang biru.

Di tengah malam, di bawah sinar bulan,
Air berkilau, menari dalam cahaya,
Kau membawaku menjelajahi rasa,
Mendengar suara jiwa yang terpendam.

Dalam pelukan air, ku temukan kedamaian,
Satu desahan, satu bisikan cinta,
Menghapus keraguan, membangkitkan harapan,
Kau, air, adalah lagu yang takkan pudar.

Saat kita melangkah pergi,
Air tetap ada, mengalir abadi,
Menjadi bagian dari kita yang tak terpisah,
Dalam pelukan air, cinta takkan sirna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun