Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyala Emas di Pagi Hari

28 Juli 2024   07:43 Diperbarui: 28 Juli 2024   07:45 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di cakrawala yang masih tertidur,
Pagi hari menyapa dengan lembut,
Nyala emas mulai membasuh bumi,
Menyulap kegelapan menjadi sinar yang hangat.

Keberanian fajar mengusir malam,
Menebar kilau yang mempesona,
Seolah langit membungkus dunia,
Dalam pelukan cahaya yang membangkitkan jiwa.

Nyala emas memecah kesunyian,
Menyebar ke seluruh penjuru langit,
Seperti harapan yang terbit kembali,
Mengisi hari dengan semangat baru.

Di setiap percik sinar yang lembut,
Ada cerita tentang awal yang segar,
Menyegarkan tanah dan hati yang letih,
Menyambut hari dengan keindahan yang abadi.

Pagi menari dalam cahaya keemasan,
Menjadi lukisan alam yang memukau,
Menyampaikan pesan di setiap sinar,
Bahwa hari baru membawa peluang dan kasih.

Nyala emas di pagi hari,
Adalah janji dari keindahan yang tak ternilai,
Yang akan terus bersinar sepanjang hari,
Menghangatkan setiap langkah dan momen yang berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun