Di persimpangan jalan yang tak terduga, Â
Dua pilihan berbisik dalam hati, Â
Satu suara lembut yang menjanjikan kasih, Â
Satu lagi membara, penuh gairah dan misteri.
Kau, yang pertama, bagai sinar fajar, Â
Membawa ketenangan di ujung malam. Â
Denganmu, langkahku pasti, Â
Dalam dekapan hangat, hati ini tenang.
Namun, di sisi lain, ada badai yang memanggil, Â
Kebebasan yang menggoda, merangsang jiwa. Â
Cinta yang tak terduga, penuh petualangan, Â
Membawa rasa berapi, tak ingin ku lepas.
Kedua pilihan berputar dalam angan, Â
Setiap detik, keraguan membara. Â
Ku ingin berlari, tetapi takut tersakiti, Â
Dalam cinta yang tak terduga, harapan pun sirna.
Di antara dua pilihan, aku terhenti, Â
Menimbang rasa, mencermati jiwa. Â
Apakah cinta sejati terletak pada satu, Â
Atau dalam dua jejak yang saling melengkapi?
Kini, ku akan melangkah dengan hati, Â
Mencari tahu di mana cinta bersemayam. Â
Apakah dalam ketenangan atau badai, Â
Aku hanya bisa percaya pada takdir yang ada.