Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Permata Putih

11 Juli 2024   21:39 Diperbarui: 11 Juli 2024   21:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tengah hamparan malam yang kelam,
Bersinar sebutir permata putih,
Cahayanya lembut, memancar damai,
Menyinari hati yang terluka dan letih.

Dalam kilauannya, ada harapan,
Terpancar jernih tanpa noda,
Seperti bintang di angkasa luas,
Menggugah jiwa yang hampir putus asa.

Permata putih, lambang kemurnian,
Tiada tergores oleh dusta dan kebohongan,
Dalam keindahannya yang abadi,
Tersimpan sejuta makna yang mendalam.

Ia berbisik dalam keheningan malam,
Menguatkan hati yang hampir pudar,
Bahwa dalam gelap, ada cahaya,
Yang mampu menuntun kita keluar.

Setiap pancarannya membawa kedamaian,
Menghapus luka, menghilangkan kesedihan,
Dalam diamnya, ada kekuatan,
Membangkitkan semangat yang hampir hilang.

Permata putih, di tengah kehidupan,
Adalah simbol harapan yang abadi,
Mengajarkan kita untuk tetap tegar,
Meski badai datang menghampiri.

Dalam kilauan yang tiada tara,
Ada janji akan hari yang lebih cerah,
Permata putih, sinar abadi,
Menjadi pelita di hati yang mencari.

Biarkan cahayamu tetap bersinar,
Menyinari jalan yang penuh liku,
Permata putih, lambang kemurnian,
Kau adalah keindahan dalam kesede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun