Di bawah kanopi hijau yang rimbun, Â
Terdapat dunia yang sunyi dan damai, Â
Hening yang membelai hati yang lelah, Â
Menawarkan ketenangan di tengah hiruk pikuk.
Cahaya matahari menari di antara dedaunan, Â
Menciptakan bayangan yang indah dan lembut, Â
Hening di bawah kanopi menyapa jiwa, Â
Mengajak kita merenung dalam keheningan yang suci.
Setiap helai daun adalah saksi bisu, Â
Tentang kehidupan yang terus mengalir, Â
Mengajarkan kita untuk menikmati momen, Â
Dalam keheningan yang menenangkan hati.
Angin berbisik pelan, membawa cerita dari jauh, Â
Mengalun lembut di telinga yang mendengar, Â
Menghapus penat dan kegelisahan, Â
Dalam hening di bawah kanopi yang abadi.
Di sana, kita menemukan kedamaian, Â
Menghayati setiap detik yang berlalu, Â
Mengerti bahwa keheningan adalah anugerah, Â
Yang memberi ruang untuk merenung dan bertumbuh.
Oh, hening di bawah kanopi, Â
Engkau adalah tempat perlindungan, Â
Dari badai pikiran yang tak kunjung reda, Â
Dan kegaduhan dunia yang tiada henti.
Dalam pelukanmu, kita menemukan diri, Â
Merasakan kedamaian yang sejati, Â
Menyadari bahwa dalam kesunyian, Â
Terdapat kebijaksanaan yang mendalam.
Hening di bawah kanopi, Â
Engkau adalah pelipur lara, Â
Memberikan keteduhan di tengah terik, Â
Dan mengajarkan kita untuk menghargai ketenangan.
Di bawah naunganmu, kita belajar, Â
Bahwa dalam hening, kita bisa mendengar, Â
Suara hati yang paling jujur, Â
Dan menemukan makna dalam setiap momen.