Di atas kanvas putih bersih,
Kau goreskan warna-warna cerah,
Menyulam cerita dalam setiap garis,
Menciptakan lukisan yang memukau mata.
Wajah tersenyum dalam goresan,
Mata yang bersinar penuh cahaya,
Namun di balik semua keindahan,
Ada rahasia yang kau sembunyikan.
Setiap warna adalah ilusi,
Menyamarkan kebenaran yang pahit,
Lukisanmu adalah tipuan,
Menciptakan dunia yang tak nyata.
Goresan kuasmu halus dan pasti,
Menggambarkan kebahagiaan yang palsu,
Mengisi ruang dengan bayang-bayang,
Menyembunyikan luka di dalam hati.
Dalam setiap detail yang kau ciptakan,
Ada dusta yang kau rajut rapi,
Menyusun kisah yang penuh tipu daya,
Mengikat penonton dalam keajaiban semu.
Namun, saat malam tiba,
Dan bayang-bayang menyelimuti,
Lukisan itu mulai memudar,
Menyisakan kegelapan yang sesungguhnya.
Warna-warna cerah berangsur hilang,
Meninggalkan kanvas yang kosong,
Rahasia yang tersembunyi pun terungkap,
Di balik lukisan tipuanmu.
Kini ku pandang kanvas yang telanjang,
Tanpa hiasan dan tanpa ilusi,
Menyadari bahwa keindahan yang kau ciptakan,
Hanyalah bayangan dari kenyataan yang pahit.
