Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Riak di Danau Kenangan

4 Juli 2024   14:37 Diperbarui: 4 Juli 2024   14:39 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepian danau kenangan, ku duduk sendiri,  
Mencari jejak-jejak cerita yang pernah tercipta,  
Air mengalir perlahan seperti waktu yang berlalu,  
Menyisakan riak-riak kecil di permukaan hati.

Dulu, di sini kita bersama, menatap senja,  
Menyaksikan warna-warna indah memudar,  
Namun kini, hanya sunyi yang menemaniku,  
Dan riak-riak kecil di danau kenangan yang hampa.

Setiap riak adalah kenangan yang berkilauan,  
Cahaya yang pernah menerangi langkah kita,  
Tapi sekarang, hanya bayang-bayang yang terpantul,  
Di permukaan air yang sepi dan tenang.

Aku berenang dalam lautan ingatan yang dalam,  
Menelusuri setiap riak yang mengabarkan cerita,  
Meski waktu telah memisahkan langkah kita,  
Danau kenangan tetap mengalir dalam hati ini.

Riak-riak kecil di danau kenangan,  
Menyentuh hati yang pernah penuh denganmu,  
Meski terpisah jauh, kita tetap terhubung,  
Melalui riak-riak kecil yang tak pernah pudar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun