Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan yang Tak Kembali

3 Juli 2024   17:32 Diperbarui: 3 Juli 2024   17:52 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di persimpangan jalan yang sepi,
Aku berdiri, menatap ke depan.
Terhampar jalan yang tak kembali,
Tempat cerita lama tak lagi bertuan.

Langit kelabu, awan berarak,
Seperti rasa di dalam dada.
Kenangan mengalir seperti sungai,
Membawa bayangan yang kian pudar.

Jalan yang tak kembali ini,
Menyimpan kisah cinta dan duka.
Jejak langkah yang pernah ada,
Kini lenyap, tersapu waktu.

Setiap batu di jalan ini,
Adalah saksi bisu perjalananku.
Tawa dan tangis yang pernah mengisi,
Menjadi bagian dari masa lalu.

Namun meski jalan ini tak kembali,
Aku berjalan dengan penuh keyakinan.
Setiap langkah membawa harapan baru,
Meski tak mudah, meski penuh cobaan.

Di ujung sana, cahaya redup memanggil,
Mengajak hati yang rapuh untuk bangkit.
Jalan yang tak kembali mengajarkanku,
Bahwa setiap akhir adalah awal yang baru.

Dalam keheningan, aku melangkah,
Menuju horizon yang tak terjangkau.
Meninggalkan jejak di jalan yang tak kembali,
Dengan hati yang tegar dan jiwa yang bebas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun