Di persimpangan jalan yang sepi,
Aku berdiri, menatap ke depan.
Terhampar jalan yang tak kembali,
Tempat cerita lama tak lagi bertuan.
Langit kelabu, awan berarak,
Seperti rasa di dalam dada.
Kenangan mengalir seperti sungai,
Membawa bayangan yang kian pudar.
Jalan yang tak kembali ini,
Menyimpan kisah cinta dan duka.
Jejak langkah yang pernah ada,
Kini lenyap, tersapu waktu.
Setiap batu di jalan ini,
Adalah saksi bisu perjalananku.
Tawa dan tangis yang pernah mengisi,
Menjadi bagian dari masa lalu.
Namun meski jalan ini tak kembali,
Aku berjalan dengan penuh keyakinan.
Setiap langkah membawa harapan baru,
Meski tak mudah, meski penuh cobaan.
Di ujung sana, cahaya redup memanggil,
Mengajak hati yang rapuh untuk bangkit.
Jalan yang tak kembali mengajarkanku,
Bahwa setiap akhir adalah awal yang baru.
Dalam keheningan, aku melangkah,
Menuju horizon yang tak terjangkau.
Meninggalkan jejak di jalan yang tak kembali,
Dengan hati yang tegar dan jiwa yang bebas.