Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang tak Terucap

3 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 3 Juli 2024   14:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam sunyi malam yang tercipta,
Rinduku mengalir tanpa kata,
Seperti angin yang berbisik lembut,
Menyampaikan kerinduan yang tak terucap.

Di sudut hati yang sunyi,
Kau hadir dalam setiap hembusan,
Mengisi ruang kosong di antara detik,
Dalam diam, aku merindukanmu.

Kata-kata terasa terlalu berat,
Untuk mengungkapkan betapa rindunya,
Namun dalam mata yang memandang kosong,
Cerita kita terpahat dalam diam.

Rindu ini, seperti lagu yang tak terdengar,
Mengalun indah di balik keheningan,
Membawa aroma memori yang tersembunyi,
Di antara langit-langit hati yang terluka.

Hingga nanti, saat waktu mempertemukan kembali,
Rindu ini tetap menyala di dalam dada,
Menyapa dengan hangat, tanpa kata,
Hanya dengan getaran jiwa yang tak terucap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun