Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serpihan Cinta yang Hancur

29 Juni 2024   12:28 Diperbarui: 29 Juni 2024   12:51 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi malam yang sunyi,
Terbaring serpihan cinta yang hancur,
Memancarkan kilauan pilu di setiap sudut hati,
Seperti pecahan kaca yang menusuk ke dalam.

Dulu, cinta itu indah bagai bintang,
Menghiasi langit jiwa yang damai,
Namun kini, hanya tinggal puing-puing tak berdaya,
Yang meronta dalam kegelapan malam.

Serpihan cinta yang hancur,
Terpampang di antara detik-detik yang berlalu,
Menyiratkan kesedihan yang tak terucapkan,
Di setiap hembusan angin yang lembut.

Oh, bagaimana mungkin ini terjadi?
Cinta yang dulu menyala kini padam tak berbekas,
Meninggalkan luka yang tak terucapkan,
Di dalam palung-palung hati yang rapuh.

Hanya serpihan cinta yang hancur,
Menjadi saksi bisu dari perjalanan yang berakhir,
Menyisakan keraguan dan kehilangan,
Di antara kenangan yang tak terlupakan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun