Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meniti Garis Waktu

26 Juni 2024   10:57 Diperbarui: 26 Juni 2024   10:59 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meniti garis waktu yang tak berujung,  
seperti melangkah di atas bayang senja,  
setiap detik adalah jejak tak berulang,  
mengukir kisah di lembaran tak terduga.

Dari fajar pertama yang menyapa,  
hingga senja yang menutup hari,  
aku berjalan, menggapai mimpi,  
dalam putaran masa yang tiada henti.

Setiap langkah membawa cerita,  
tawa dan air mata yang tersimpan rapi,  
seperti benang yang menenun makna,  
membingkai hidup dalam harmoni.

Ada masa lalu yang penuh kenangan,  
dan masa depan yang menanti dengan sabar,  
aku berdiri di antara dua masa,  
meniti garis waktu, tak pernah gentar.

Di jalan ini, aku menemukan diriku,  
dalam cermin waktu yang memantulkan bayang,  
setiap detik adalah pelajaran,  
setiap menit adalah harapan yang terbayang.

Waktu berlalu, namun aku tetap melangkah,  
menghargai setiap momen yang hadir,  
menyimpan rindu dalam tiap helaan nafas,  
meniti garis waktu, dengan hati yang mahir.


Dan ketika akhirnya tiba di ujung jalan,  
aku akan menoleh dengan senyum,  
melihat jejak yang telah kulalui,  
meniti garis waktu, hingga akhir hidupku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun