Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan Masa Lalu

26 Juni 2024   09:32 Diperbarui: 26 Juni 2024   09:40 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam sepi malam yang kelam,  
terdengar bisikan lembut dari masa lalu,  
kenangan-kenangan yang tersimpan,  
mengalun perlahan, mengisi kalbu.

Di sudut kamar penuh bayang,  
terdengar suara yang begitu akrab,  
seperti lagu lama yang tak hilang,  
mengiringi tiap langkah dengan lembut sabar.

Bisikan masa lalu tak pernah pergi,  
menyapa setiap sudut hati yang sunyi,  
mengingatkan akan janji yang tersisa,  
dan cinta yang pernah membara dalam jiwa.

Mereka datang dalam setiap detik senyap,  
mengalir bersama angin malam yang dingin,  
menari di ujung jemari kenangan,  
menyentuh hati dengan lembut, perlahan.

Wajah-wajah yang pernah tersenyum,  
tawa riang yang kini tinggal bayang,  
semua hadir dalam bisikan lirih,  
membawa haru, rindu yang tak terbilang.

Masa lalu, seperti bayang-bayang,  
tak bisa disentuh, namun selalu dekat,  
menemani langkah dalam diam,  
menuntun hati yang rindu akan kasih yang lekat.


Meski waktu terus berlalu,  
bisikan masa lalu tetap abadi,  
menghiasi malam dengan kenangan indah,  
sebuah simfoni cinta yang tak pernah usai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun