Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Waktu Terhenti

25 Juni 2024   13:34 Diperbarui: 25 Juni 2024   13:36 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat waktu terhenti dalam pelukan senja,  
Detik bergeliat, dalam kebisuan yang merona,  
Langit membisu, gemintang berbisik lirih,  
Di antara helaian waktu yang terasa berhenti.

Matahari terkulai, di tepi cakrawala,  
Menghadirkan lukisan keemasan yang tiada tara,  
Namun dunia terdiam, dalam kesunyian hening,  
Seperti detik-detik merajut mimpi yang mengapung.

Di antara kicauan burung yang perlahan lenyap,  
Ada kita, terpatri dalam sepi yang terasa tak tergapai,  
Keheningan mengisi ruang yang tanpa batas,  
Menyatu dalam keabadian, di saat waktu berhenti.

Tangan kita rapat, tak terlepas dalam ikatan cinta,  
Seakan merangkai masa depan, di setiap detak jantung,  
Kita menyaksikan keindahan yang tak terdefinisi,  
Saat waktu tak bergerak, namun hati kita berdetak seirama.

Momen ini, serasa abadi dalam ingatan yang terukir,  
Di saat waktu berhenti, kita berbagi kisah yang abadi,  
Bersama senyum yang menyala dan mata yang bicara,  
Di dunia di mana hanya kita yang ada.

Namun waktu pun akhirnya bergerak lagi,  
Meski dalam hati, saat waktu terhenti itu,  
Kita tetap berada, terjaga dalam kenangan yang suci,  
Saat waktu dan ruang berpadu, dalam satu cerita abadi.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun