Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Waktu yang Tak Kembali

24 Juni 2024   14:32 Diperbarui: 24 Juni 2024   14:49 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu berjalan tanpa suara,  
Mengiringi langkah yang tak berulang,  
Di ujung senja, kutemukan luka,  
Kenangan mengalir, hati yang bimbang.

Langit memerah, tenggelamkan kisah,  
Hari-hari indah yang pernah ada,  
Jejakmu tersisa di setiap helaan napas,  
Namun kau telah pergi, jauh entah ke mana.

Bintang bertabur di malam kelam,  
Menjadi saksi bisu segala yang hilang,  
Detik berlari, takkan pernah diam,  
Mengguratkan rindu yang semakin panjang.

Dalam sepi, kutemukan bayangmu,  
Menghantui tiap detik yang berlalu,  
Aku merindu, meski tak bertemu,  
Hanya bayangmu yang tetap membeku.

Andai waktu bisa kuhentikan,  
Kembali ke masa kau di sampingku,  
Namun waktu terus melaju, tanpa kasihan,  
Menyisakan luka yang tak pernah sembuh.

Waktu yang tak kembali,  
Adalah penjara bagi hatiku,  
Kisah kita abadi dalam memori,  
Meskipun kau tak lagi di sini, kasihku.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun