Waktu berjalan tanpa suara, Â
Mengiringi langkah yang tak berulang, Â
Di ujung senja, kutemukan luka, Â
Kenangan mengalir, hati yang bimbang.
Langit memerah, tenggelamkan kisah, Â
Hari-hari indah yang pernah ada, Â
Jejakmu tersisa di setiap helaan napas, Â
Namun kau telah pergi, jauh entah ke mana.
Bintang bertabur di malam kelam, Â
Menjadi saksi bisu segala yang hilang, Â
Detik berlari, takkan pernah diam, Â
Mengguratkan rindu yang semakin panjang.
Dalam sepi, kutemukan bayangmu, Â
Menghantui tiap detik yang berlalu, Â
Aku merindu, meski tak bertemu, Â
Hanya bayangmu yang tetap membeku.
Andai waktu bisa kuhentikan, Â
Kembali ke masa kau di sampingku, Â
Namun waktu terus melaju, tanpa kasihan, Â
Menyisakan luka yang tak pernah sembuh.
Waktu yang tak kembali, Â
Adalah penjara bagi hatiku, Â
Kisah kita abadi dalam memori, Â
Meskipun kau tak lagi di sini, kasihku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H