Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka yang Tak Bertepi

19 Juni 2024   20:03 Diperbarui: 19 Juni 2024   20:09 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hati yang sunyi  
Tersimpan luka yang tak bertepi  
Mengalir seperti sungai sepi  
Membawa duka yang abadi

Setiap jejak langkah terasa berat  
Menyusuri jalan yang penuh gelap  
Luka ini, tak kenal akhir  
Mengisi ruang dalam jiwa yang rapuh

Di balik senyuman yang tersamar  
Tersimpan perih yang mengakar  
Mencengkeram hati dengan erat  
Tak membiarkan cahaya mendekat

Hari-hari berlalu dalam senyap  
Seperti bayang-bayang yang tak henti  
Mengisi malam dengan gemuruh  
Luka ini, terus menganga, tak sembuh

Angin malam berbisik lirih  
Menggugah kenangan yang tersembunyi  
Luka ini, tak pernah letih  
Mengiringi tiap detak dalam diri

Aku mencoba melangkah pergi  
Namun bayangan luka selalu mengikuti  
Seakan dunia tak pernah mengerti  
Betapa dalam luka ini menyakiti


Di batas waktu yang hampa  
Aku berdiri dalam kelam  
Mencari arti di balik derita  
Namun luka ini, terus mendalam

Meski dunia terus berputar  
Dan mentari pagi kembali bersinar  
Luka yang tak bertepi ini  
Tetap ada, tak pernah pergi

Dalam hati yang sunyi  
Aku terima luka ini  
Sebagai bagian dari hidup  
Yang mengajariku arti dari rasa sakit yang sejati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun